Thursday, 17 February 2011

Thank You, Miss R


Hi, hows your day? Long time no see. I just wanna say thanks to you, thanks for your help, dear. All best wishes for you and him ;)

Penggalan kalimat di atas adalah tweet saya semalam. Saya tujukan kepadanya. Kepada Miss R. Tadinya saya berniat menyampaikannya lewat fitur DM alias message. Tapi sayang DM gagal terkirim karena terhalang peraturan twitter, bahwa para pengguna akun yang memilih opsi protective tweet tidak bisa saling berkirim DM. Ya sudah, kepalang tanggung akhirnya saya sampaikan melalui tweet sambil berharap ada orang yang akan menyampaikan hal itu padanya. Pada Miss R.

Oh ya, kalimat di baris paling atas tak bermaksud apa-apa. Tak ada makna konotatif. Hanya ada pernyataan terima kasih yang tulus.

Terima kasih atas segala bantuannya kurang lebih 4 bulan ini. Baik bantuan yang sengaja dia lakukan atau yang enggak. Mungkin termasuk juga atas bantuan yang mungkin sebenarnya tidak dia rencanakan sebagai sebuah bantuan. Terima kasih pula untuk semua contoh-contoh laku, untuk membuat saya percaya bahwa karma memang hanya berlaku di ranah surga dan neraka. Membantu mengingatkan bahwa di bawah langit bumi, yang berlaku adalah 'kau akan menuai apa yang telah kau tebar', juga bahwa tak semua laku baik akan berbalas air susu.

Terima kasih untukmu, Miss R.

Terima kasih telah menjadi contoh bagi saya tentang bagaimana pentingnya menjaga kepercayaan  dari orang lain, termasuk juga bagaimana menghargai orang lain. Juga mencontohkan hal-hal yang sebaiknya dihindari saat kita sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang super spesial. 

Sekali lagi, terima kasih atas semua pelajarannya yang sangat berharga. Dan semoga kau masih belum bosan untuk mendengar satu lagi ucapan terima kasih saya. Terima kasih karena telah menjadikan saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya gak bisa membalas semua bantuanmu. Mungkin inilah satu-satunya yang bisa saya lakukan: memberikan hadiah yang paling kau butuhkan, sepatah doa all best wishes for you and him. Semoga lekas mengakhiri masa lajang. Semoga menjadi pasangan yang langgeng. :)

Amien.



Monday, 7 February 2011

Transaksi Aman Via Rekening Bersama

Sekarang perkembangan jaman makin pesat. Beli nasi goreng bisa lewat BBM. Beli jepit rambut bisa lewat toko online di fesbuk. Mau makan siomay juga tinggal pesen onlen. Segala macem transaksi bisa dilakukan secara online, bahkan tanpa perlu pertemuan tatap muka antara pembeli dan penjual. Lalu pembayarannya? Pembayarannya pun tinggal gesek kartu ATM alias transfer uang. Sangat mudah, sekaligus juga sangat rawan penipuan.

Tapi toh, selalu ada banyak jalan ke Roma. Ada banyak jalan untuk menghindari penipuan saat bertransaksi online. Misalnya dengan memanfaatkan jasa Rekening Bersama (RekBer) untuk transaksi jual-beli barang juga jasa. Pembeli nyaman, penjual pun aman.

Konsep RekBer ini layaknya perantara yang netral, tidak mengenal penjual juga pembeli. Pembeli kirim uang pada RekBer lalu mengkonfirmasi pembayaran tersebut pada penjual. Setelah itu, penjual akan mengirimkan barang kepada pembeli. Setelah barang tiba, pembeli akan mengkonfirmasi kedatangan barang tersebut via RekBer. Dan, voila, uang yang dibayarkan oleh pembeli akan diteruskan pada rekening penjual. Aman dan terpercaya.

Gampangnya, bisa lihat dari skema ini:

Oh ya, ada fee yang dikenakan saat penggunaan RekBer tersebut. Nominalnya mulai dari Rp 10.000 (untuk transaksi di bawah Rp 2 juta) sampai Rp 150.000 (bila transaksi di atas Rp 100 juta). Plus fee tambahan sebesar Rp 5.000 jika transaksi antara pembeli dan penjual lintas bank. Nah, keuntungan lainnya dari RekBer ini, fee atas jasa penggunaan RekBer tersebut bisa disepakati antara pembeli dan penjual. Mau ditanggung buyer atau seller, atau bahkan oleh keduanya.

Eit, selain melayani jasa di atas, ternyata kita juga bisa lho untuk numpang transaksi antar bank. Jadi kalo rekening kita BNI, lalu mau kirim uang ke pacar kita yang pengguna BCA. Daripada repot-repot antri di bank untuk transfer (FYI, seinget saya kedua bank itu 'musuhan'. Gak ada opsi transfer antar kedua bank tersebut di layanan ATMnya), ya lebih simple dengan RekBer. Fee transfer lintas bank mulai Rp 10.000 untuk transfer di bawah Rp 500.000 hingga Rp 100.000 untuk transfer di atas Rp 20 juta. Kalau butuh jasa transfer di hari Sabtu-Minggu atau Hari Libur Nasional nanti ada tambahan fee Rp 10.000.

Trus kalo mau Cash On Delivery (COD) gimana? Ealah, RekBer juga melayani jasa COD loh! Ada juga kurir RekBer untuk jasa penjemputan dan pengiriman barang-barang yang bisa dibawa pake motor. Sayangnya, kedua jasa ini hanya ada untuk pembeli dan penjual di daerah Jakarta, Depok, dan Ciputat. :D


5 Alasan Berhenti Nonton Film XXX


Ini dia lima alasan yang diutarakan seorang teman dari papachan dalam note-nya. Alasan mengapa dia berhenti nonton film xxx. Hihihi :)

1. Gak jelas yang mana jagoan dan yang mana penjahatnya

2. Terlalu berbahaya
Semua ADEGAN dilakukan tanpa pemeran pengganti.


3. Tidak masuk akal
Pemeran cewek sakti banget! Sudah dikeroyok dan ditusuk puluhan kali, dari arah depan dan belakang, dari atas juga bawah tapi tetap gak mati-mati. Yang kalah malah cowoknya, habis *nembak* malah lemes, gak bisa bangun lagi.

4. Dialognya terlalu religius
Ini bukan film rohani, tapi gak cowoknya gak ceweknya selalu teriak: Oh My God.. Oh My God..

5. Sering muncul dialog yang plin-plan
Contoh dialog plin-plan: "Ohh Yeeessss....Ohh Noo...."
*coba, ini dialog yang bener yang mana sih? yeess or noo????


Ahahaha. Semoga kelima alasan di atas bisa menginspirasi kaum muda (juga tua) untuk berhenti menonton film xxx :p

*copas (dengan editan seperlunya) dari note Virgoz Gonzales @facebook.com